Rabu, 24 November 2010

TERMINOLOGI PERPULUHAN

Arti Perpuluhan
          Sebagian orang kristen memang tidak asing lagi dengan istilah “perpuluhan” maupun “persepuluhan”. Dalam bahasa Inggris persepuluhan diterjemahkan dengan istilah tithe atau tithing, dalam bahasa Ibrani: מעשׂרה (baca: ma’aser) dan diterjemahkan dalam bahasa Yunani menjadi dekate  (baca: dekate). Berasal dari kata asar berarti persepuluh sebagai sebuah perhitungan dari pajak baik secara sekuler maupun agamawi telah ditemukan dalam bangsa-bangsa kuno. Dari pemahaman ini Persepuluhan dapat diartikan sebagai sepersepuluh bagian atau memberikan sepersepuluh dari apa yang dimilikinya. Lebih jauh lagi The International Standart Bible Encyclopedia, mengartikan tithe sebagai “The custom of giving a 10th part of the product of the land and of the spoils of war to priests and kings was a very ancient one among most nations.” Oleh sebab itu persepuluhan sering diartikan pemberian atau persembahan dari sepersepuluh bagian yang dimiliki.
           Dalam catatan sejarah persepuluhan tidak dimulai sejak Musa dan bukan pula kebiasaan khas dari Israel. Ide tentang persembahan persepuluhan tidaklah berasal dari kalangan Yahudi sendiri karena ada indikasi bahwa persepuluhan telah menjadi praktek yang sejak lama telah berkembang dalam budaya masyarakat di Timur Tengah.” Konsep persembahan persepuluhan ini sudah lama ada bahkan lebih tua 400 tahun dibandingkan dengan hukum Taurat. Kata persepuluhan sebetulnya bukan istilah keagamaan. Itu adalah istilah matematika yang dalam dunia kuno angka 10 adalah dasar untuk sistem perhitungan (angka dasar untuk mengukur, juga merupakan simbol penyelesaian). Agama-agama kuno di Timur Tengah memberikan persembahan kepada ilah-ilahnya dengan memakai perhitungan sepersepuluh. Dalam agama kuno angka 10 adalah lambang keseluruhan atau kesempurnaan. Bila seseorang telah memberi sepersepuluh kepada ilahnya untuk menunjukkan penyerahan yang menyeluruh. Dalam hal politik persepuluhan biasanya digunakan bangsa kuno Mediteran sebagai ukuran pajak atau pemberian upeti kepada penguasa. Persepuluhan adalah budaya kuno yang sulit untuk dilacak asal mula dan telah menjadi peraturan yang muncul dengan sendirinya. Meskipun demikian ada perbedaan konsep dan makna persepuluhan bangsa Yahudi dengan bangsa sekitarnya. Bagi bangsa Timur Tengah persepuluhan dipahami sebagai pemberian kepada dewa-dewa atau penguasa untuk diberkati atau agar selamat. Akan tetapi makna persepuluhan dalam Israel adalah sebagai suatu penghormatan tertinggi kepada Allah yang telah memberkati mereka dan sebagai ungkapan syukur kepada Allah atas berkat tersebut.

Perpuluhan dalam Persembahan   
          Dalam konteks persembahan, kedudukan perpuluhan ada tiga tetapi saling terkait dan tak terpisah, yaitu:
1.      Perpuluhan adalah bagian persembahan
Perpuluhan merupakan bagian dari persembahan. Persembahan sendiri memiliki beberapa jenis. Dalam gereja masa kini, ada empat macam jenis persembahan yang dilakukan, antara lain: 1) Kolekte yaitu pengumpulan uang melalui persembahan pada saat kebaktian, baik kebaktian umum, kebaktian keluarga. 2) Persembahan Bulanan atau iuran bulanan yang merupakan persembahan tetap yang dilakukan tiap bulan. 3) Persembahan khusus adalah persembahan tidak tetap, oleh sebab itu sering dikatakan sebagai persembahan istimewa atau persembahan kasih. Yang digolongkan sebagai persembahan khusus antara lain: persembahan baptisan, persembahan syukur (ucapan syukur), persembahan untuk pembangunan gereja, persembahan pembelian alat gereja, persembahan kedukaan, persembahan karena usahanya berhasil, dll. 4) Persembahan Perpuluhan. persembahan perpuluhan adalah persembahan kepada Allah yang berasal dari pendapatan (berkat yang diberikan Allah) sebagai tanda ketergantungan umat kepada Allah, biasanya ukuran yang dipakai adalah sepearsepuluh dari pendapatan. Beberapa gereja mengelompokkan perpuluhan sebagai salah satu jenis persembahan sendiri tetapi beberapa gereja memasukkan persembahan perpuluhan dalam persembahan bulanan. Disinilah perpuluhan dianggap sebagai bagian dari persembahan.
2.      Perpuluhan tidak sama Seluruhnya dengan persembahan
Perpuluhan adalah bagian dari persembahan tetapi ada beberapa sisi yang membedakan perpuluhan dengan persembahan biasa. Ada aturan, pelaksanaan dan tujuan yang secara khusus membedakan perpuluhan dengan persembahan lainnya. Persembahan lain tidak diatur sedemikian rupa, terserah seberapapun diberikan, ada juga yang kapanpun boleh (tidak diharuskan), sedangkan perpuluhan bukanlah persembahan sukarela dalam artian boleh memberikannya dan juga boleh tidak. Secara jelas dalam Perjanjian Lama persepuluhan diatur sebagai suatu keharusan umat, diukur dari sepersepuluh pendapatan, keutamaannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah Tuhan. Memang dalam memberikan perpuluhan harus didasari dengan kerelaan hati, akan tetapi perpuluhan adalah pemberian yang harus diberikan kepada Allah secara rutin dan teratur sebagai tanda pengakuan terhadap kuasa Tuhan dan ungkapan syukur atas berkat Allah dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bait Allah. Selain itu perpuluhan merupakan persembahan yang mencerminkan relasi umat yang kongkrit dengan Allah dimana mengakui Allah adalah Tuhan (Tuan) atas totalitas hidup dan segala yang dimiliki, sehingga dengan memberikan perpuluhan kepada Allah secara sadar harusnya mengakui otoritas Allah atas dirinya dan segala yang dimilikinya. Jadi ketika tidak memberi perpuluhan sebenarnya umat tidak mengakui otoritas Allah dalam hidup dan miliknya.
3.      Ada kesamaan antara perpuluhan dan persembahan
Dalam kaitannya dengan posisi perpuluhan dalam persembahan, terdapat irisan yang sama antara satu dengan yang lainnya. Meskipun perpuluhan berbeda dengan persembahan, akan tetapi bukan berarti bertentangan. Ada beberapa persamaan diantara keduanya, antara lain: pertama, sama-sama pemberian yang ditujukan kepada Allah. Kedua, persembahan (berupa uang ataupun hasil tanah) didasari oleh ketulusan, kasih dan kebenaran. Ketiga, pemberian tersebut adalah pemberian yang terbaik dan tidak bercacat sebagai persembahan yang benar. Keempat, memberi karena telah diberkati. Daya tarik pemberian harusnya didasari oleh kemurahan Allah yang mendahului segala pemberian. Kelima, dilakukan dengan ucapan syukur.

          Dalam kerangka inilah, perpuluhan dapat diartikan persembahan sebagai bentuk ungkapan syukur umat Tuhan atas berkat yang diterimanya dan sebagai wujud nyata akan pengakuan iman sebagai umat pilihan untuk menyatakan tanda kebergantungan kepada Allah yang adalah sumber segala berkat.

Perpuluhan dalam Ibadah
          Persembahan (termasuk perpuluhan) merupakan bagian dalam ibadah, khususnya dalam sunday service. Peribadahan dilakukan bukan hanya menjadi sarana pertemuan orang percaya tetapi seharusnya peribadahan dimengerti sebagai suatu anugerah untuk memberikan penghormatan dan pujian yang ditujukan kepada Allah. Peribadahan melibatkan keseluruhan hidup seseorang, setiap kata, tindakan dan perbuatan adalah untuk menyembah Allah (latreuo). Oleh sebab itu dalam ibadah yang terpenting bukan bentuk liturgi maupun kebebasan berekspresi, melainkan hubungan dengan Allah yang dilandasi hati yang penuh kasih dan ketaatan pribadi. Dalam kaitannya dengan ibadah, persembahan memiliki dua aspek yang saling terkait. Pertama, persembahan merupakan salah satu alat anugerah Allah selain pemberitaan firman dan sakramen. Oleh sebab itu harusnya persembahan membawa manusia pada pengenalan akan pemberi anugerah yang adalah Allah sendiri, ketika prinsip ini dilanggar berarti persembahan yang dilakukan sudah kehilangan makna esensinya. Kedua, persembahan adalah salah satu bentuk penyembahan kepada Tuhan. Penyembahan (worship) adalah sebuah kata majemuk dari worthy dan ship yang berarti mengakui tentang kebesaran Allah dan mempersembahkan hormat, pujian dan pemujaan umat kepada dia yang memiliki seluruh kekuasaan. Ketika beribadah harusnya terjadi penyembahan bersama mengakui kemuliaan, kebesaran, kekuatan, keagungan dan kekuasaan Allah. Umat menyimbolkan ungkapan memberi diri dengan cara persembahannya sehingga yang menjadi ukuran bukan banyak atau sedikitnya apa yang dipersembahkan melainkan hati dan motivasi dalam penyembahan kepada Allah. Dalam ibadah, memberi persembahan merupakan suatu pengakuan dan puji-pujian kepada kemurahan yang tak terbatas, kemurahan Allah yang telah memberikan segala sesuatu untuk anaknya dibumi. Secara ekstrim dapat dikatakan persembahan sebagai ukuran komitmen kristiani seseorang dalam meluapkan penyembahan kepada Allah.

Kepustakaan :
Bate’e, Yamowa’a. Mengungkap Misteri Persepuluhan. Yogyakarta: Andi, 2009.
Botterweck, G. Johannes. Theological Dictionary of The Old Testament IX. Grand rapids: Eedmans Publishing Company, 2001.
Brackett, John K. On The Pilgrims Way; Christian Stiwardship and the Tithe. New York: Office of Stewardship, 1988.
Carpenter, E.E. “tithe” dalam The International Standart Bible Encyclopedia Vol. 4. Grand rapid: Eerdmans Publishing, 1988.
Harris, R. Laird. Theological Wordbooks of  the Old Testament. Chicago: Moody Press, 1980.
Herlianto, Makalah Sahabat Awam: Persepuluhan, Penyalahgunaannya Pada Masa Kini. Juni, 2007.
Jagersma, H. The Tithes in the Intertestamental. Leiden: OTS Pubhishers, 1981.
Kantonen, T.A. A Theology for Christian Stewardship (Philaderphia: Fortress Press, 1956), hlm. 35.
Kendall, R.T. Tithing, A Call to Serious Biblical Giving. Grandrapid: Zondervan Publishing House, 1983.
Tong, Joseph. ‘Mengenai Persembahan Kristen’ dalam Jurnal Teologi Stulos Volume 8 No. 1. April, 2009.
Town, Elmer. Tithing is Christian. Lynchburg: Church Growth Institute, 1985.

3 komentar:

  1. mau tanya boleh ngak? perpuluhuan memiliki tujuan kusus yaitu untuk keperluan rumah TUHAN, mal.3:10 bahwa perpuluhan adl milik-KU ARTINYA milik Tuhan. bgm dengan pemakaian perpuluhan itu sendiri. apakah untuk pendeta/gembala yang menggembalakn? saya mulai dibukakan bahwa perpuluhan adalah milik Tuhan bukan pendeta/gembala. gembala harus memakai itu untuk kasih kepada saudara seiman dan sesama, bukan untuk diri sendiri seperti yang selama ini terjadi, bgm menurut anda??

    BalasHapus
  2. Syalom,
    Trmksh utk ulasan yg begitu bagus tentang perpuluhan di atas. Ini pendapat saya pribadi tentang perpuluhan. Perpuluhan sebenarnya adalah adalah "hak milik Allah", shg kita harus "mengembalikan" kpd Allah. Jadi perpuluhan itu bukan "persembahan" dari kita utk Allah.
    Demikian tanggapan saya ini. Trmksh, Tuhan berkati 🙏

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus