Selasa, 25 Januari 2011

Manusia “kudus” Dimata Dosa

Ketika merenungkan kekudusan, hatiku terperanjat. Apa yang terjadi dengan manusia. Mereka terus mendengungkan kekudusan hidup sebagai utopia hatinya. Mendambakan kekudusan seperti impiannya tetapi justru diingkari dalam hidupnya. Dengan mulut manisnya mengatakan kekudusan, tapi kelakuan menista kekudusan. Virus apa yang menjangkit manusia? Wabah apa yang sedang melanda manusia?
“Karena dosalah manusia tidak bisa hidup kudus dan berlaku dengan penuh nafsu mereka.” Begitu dalih manusia menjawabnya. Dasar keturunan Sang Adam dengan mengkambing hitamkan dosa, mereka menyucikan diri atas perbuatannya. Apakah semua itu salah dosa? Benarkah dosa yang salah? Sungguh picik manusia, berbuat tetapi tidak mengakuinya. Apakah kau lupa tanggung jawabmu sebagai ciptaan Allah yang mulia? Semua itu kamu lakukan dengan kesadaranmu, bahkan kamu sangat menikmatinya tapi mengapa kamu tidak mau mengakuinya? Status keberdosaanmu bukanlah suatu alasan untuk membenarkan perilaku bejat yang kamu sadari,nikmati bahkan selalu kamu rindukan… hidup ini adalah hidupmu, tubuh itu adalah tubuhmu, apa yang kamu lakukan adalah tanggungjawabmu. Masihkah kamu ingin melemparkan tanggung jawab itu kepada dosa? Dulu nenek moyangmu melemparkan tanggung jawab itu kepada ular dan dengan bangga mempersalahkan Allah ketika Allah bertanya kepada Adam mengenai buah yang dilarang. Sekarang kamupun mengulanginya? Mempersalahkan Allah dengan melemparkan tanggung jawab itu kepada dosa?
Manusia… manusia… kurang apa Penciptamu? Dia menciptakanmu… menyapihmu, mendidikmu, memberi kunci kehidupan bahkan mati untukmu… Perlukah Dia mati untuk kedua kalinya? Perlukah Yesus, Anak Allah itu disalibkan untuk kedua kalinya??? Dengan cara apa kamu bisa sadar?? Tanyakan itu dalam hatimu? Cara seperti apa yang kamu inginkan untuk menyadarkanmu? Jangan karena neraka kamu bertobat, bukan karena takut kamu ubah hidupmu, tapi karena mengerti siapa penciptamulah harusnya kamu berubah. Bertobatlah.!! Bertobatlah !! Dan bertobatlah…!!! Hanya itu yang bisa aku katakan kepadamu. Biarlah darah suci yang telah tertumpah di atas paku salib itu mengaliri tubuhmu dan membasahi hidupmu sehingga hatimu dilembutkan, jiwamu diselamatkan dan hidupmu diubahkan. Puji nama Yesus.
 
saduran dari naomi blog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar